APA ITU BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)?

 Assalamu'alaikum teman-teman blogger..

Bagaimana kabarnya hari ini? semoga sehat selalu yaaa..

kembali lagi blog saya, yang kali ini akan mengulas sedikit tentang BMC (Business Model Canvas).

Apa itu BMC? Yukk simak yaa...

    
       Akan ada kebanggaan tersendiri tentunya jika sebuah bisnis yang kita impikan dapat terealisasikan. Dibalik bisnis yang sukses pasti ada banyak tantangan yang menghadang didepan, termasuk ketika kita akan merintis sebuah bisnis baru. Oleh karena itu, untuk menjalankan sebuah bisnis, kita perlu menyusun sebuah strategi bisnis denagn matang, agar bisnis yang berjalan dapat terwujud sesuai dengan rencana dan mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Nah salah satu metode strategi bisnis yang dapat kita terapkan yaitu dengan membuat BMC (Business Model Canvas).

    BMC (Business Model Canvas) ini merupakan salah satu strategi pengelolaan bisnis  yang terdiri dari 9 elemen berupa visual chart, sangat cocok untuk kalian yang sedang merintis sebuah usaha baru.  Metode strategi bisnis BMC ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan Business Plan lainnya, sehingga sangat cocok bagi kalian yang masih pemula untuk mulai merintis sebuah bisnis baru. Metode strategi bisnis BMC ini pertama kali dikenalkan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005 dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation.

    BMC (Business Model Canvas) ini berfungsi untuk membantu merancang sebuah perencanaan bisnis seperti infrastruktur, keuangan, pelanggan, nilai perusahaan dan produk. Dengan adanya BMC ini akan memudahkan untuk memvisualisasikan sebuah ide atau konsep bisnis yang akan kita lakukan, karena proses pembuatannya yang mudah, dan ringkas. ketika kita akan membuat BMC ini maka kita akan menggunakan sebuah peta konsep yang berisi 9 kotak, yang setiap kotaknya mewakili 9 hal fundamental bisnis.


    9 Elemen dalam Business Model Canvas antara lain :

1. Key Partner : ialah pihak-pihak eksternal yang dapat diajak bekerjasama untuk menyokong dan   mengoptimalkan alokasi sumber daya dan mengurangi risiko dan ketidakpastian persaingan dalam         berbisnis.

2. Key Activities : ialah aktivitas utama dalam bisnis yang kita jalankan yang berhubungan dengan produktifitas dari produk kegiatan utama suatu bisnis.

3. Key Resource : ialah sumber daya yang dimiliki oleh pemilik usaha untuk mewujudkan value proposition, seperti aset fisik (gedung, kendaraan, pabrik, toko, mesin), manusia, hak kekayaan intelektual (hak paten, merk, copyright, database, dll).

4. Value Proposition : ialah manfaat, dan keunggulan apa saja yang ada dalam produk yang ditawarkan kepada customer segment (pelanggan).

5. Customer Relationship : yaitu elemen dalam BMC dimana pemilik usaha menjalin hubungan denagn pelanggan dengan karakteristik pelanggan yang berbeda-beda, sehingga kita harus memahami bagaimana cara mempertahankan pelanggan untuk tetap setia membeli produk yang dijual.

6. Channels : Saluran sarana atau media apa saja yang kita gunakan agar produk/jasa dapat sampai kepada konsumen. contohnya seperti memasarkan melalui media online (instagram, marketplace,dll).

7. Customer Segments : yaitu blok atau segmen pelanggan yang berfungsi untuk mendefinisikan target segmen pasar mana yang akan dilayani.

8. Cost Structure : ialah semua komposisi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan Bisnis Model Canvas serta dapat menciptakan value proposition yang dapat diberikan kepada pelanggan/konsumen.

9. Revenue Stream : ialah sumber pendapatan yang diperoleh dari bisnis yang dijalankan. Karena tujuan kita membuka suatu usaha yaitu untuk mendapatkan keuntungan, maka elemen ini sangat penting untuk diperhatikan.

    Setelah memahami setiap elemen yang terdapat pada BMC diatas, Berikut Contoh penggunaan Business Model Canvas yang sudah saya buat pada penjualan Jamu Tradisional Kekinian "D'Jamu Mbok Tum"



    Mengapa saya memilih membuka bisnis minuman Jamu Tradisional kekinian? Karena bagi masyarakat Indonesia, racikan Jamu Tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya. Jika awalnya jamu tradisional hanya dijadikan sebagai ramuan obat, sekarang minuman tersebut telah diangkat kembali menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan omzet cukup besar bagi pelaku usahanya.

    Minuman jamu tradisional ini disukai masyarakat dari kalangan bawah hingga masyarakat kalangan atas. Karena jamu tradisional ini selain rasanya yang enak, juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan para konsumen. Bahkan minuman tradisional ini aman dikonsumsi anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, hingga lansia. Berikut penjelasan setiap elemen dari Business Model Canvas Jamu Tradisional "D'Jamu Mbok Tum" :

1. Customer Segment (Segmentasi pasar) : dalam segmentasi pasar atau target konsumen saya, yaitu orang yang menyukai jamu dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa dan orang tua.

2. Value Proposition (Proposisi Nilai Usaha) : Jamu Tradisional yang saya buat memiliki jaminan khasiat yang baik untuk tubuh, dengan bahan pembuatan jamu menggunakan bahan alami dan tanpa bahan pengawet. Saya akan memberikan pelayanan yang informatif dan ramah kepada pelanggan.

3. Channels (Saluran) : Saluran yang akan saya gunakan untuk mempromosikan bisnis saya yaitu dengan membuat brosur iklan yang menarik, serta melakukan promosi pada media online seperti WA, IG, Shopee, dan marketplace,dll.

4. Revenue Stream (Pendapatan) : Untuk sumber pendapatan, saya mengandalkan pendapatan dari hasil penjualan jamu tradisional ini. Jika bisnis ini dapat berkembang dengan pesat maka saya akan menambahkan sebuah produk baru untuk menjadikannya sumber pendapatan lain.

5. Key Resource (Sumber Daya) : Sumber daya yang saya gunakan untuk menjalankan bisnis ini yaitu, dengan adanya Toko Jamu Tradisional, memilih sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dalam peracikan jamu. Dalam pembuatan jamu saya menggunakan mesin/alat yang bagus sesuai denagn kualitasnya, serta kendaraan untuk mengantar pesanan.

6. Customer Relationship : untuk menjadi pelanggan jamu tradisional, saya memberikan kartu membership dengan satu kali pembelian pertama akan mendapatkan diskon 10%.

7. Key Activities (Aktivitas utama) : saya membagi aktivitas bisnis menjadi beberapa tim, seperti tim produksi, tim promosi, dan tim untuk mengelola keuangan (pendapatan).

8. Key Partners : Saya akan bekerjasama dengan Supplier Jamu yang berkesinambungan, Percetakan Logo jamu (brand), dan Suplier boto kemasan.

9. Cost Structure : Rincian pembiayaan pada bisnis saya, yaitu biaya bahan baku, biaya distribusi, biaya transportasi, biaya persiapan toko, biaya karyawan,dll.

    Kurang lebih seperti itu, cara mengguankan Business Model Canvas (BMC) dengan bisnis yang akan saya lakukan. Pemaparan diatas untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Entrepreneurship atau Kewirausahaan dari dosen saya di Institut Stiami. Semoga dapat menambah sedikit ilmu dari kalian yang membaca dan bermanfaat, syukur-syukur bisa diterapkan dalam bisnis yang akan kalian lakukan.

   
 SEKIAN... DAN TERIMAKASIH...
    
    SEE YOUđź’™...



Wassalamu'alaikum Wr.Wb...
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ERA TUNA & ERA VUCA.

PERAN LINGKUNGAN DALAM MENGELOLA SUATU BISNIS

PERLUKAH UMKM MEMBUAT MODEL BISNIS?