ENTREPRENEUR, Dilahirkan (born) atau dibentuk/diciptakan (made)? let's gooo!

Assalamu'alaikum teman-teman blogger..

Bagaimana Kabarnya hari ini? Semoga Sehat selalu yaa...

Ini adalah blog pertama saya untuk menyelesaikan tugas  mata kuliah Entrepreneurship. 
Saya akan mengulas sedikit opini saya tentang apakah seorang entrepreneur itu dilahirkan atau bisa dibentuk? 
Semoga penjelasan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi yang membaca, teman-teman juga boleh memberikan atau menambahkan tanggapan dikolom komentar yaa, kita sama-sama belajar. have a good day everyone, selamat membacaa😊.......



        Entrepreneur ialah seseorang yang mempunyai keinginan dan tekad kuat untuk melakukan suatu perubahan pada sistem ekonomi yang ada dengan mengembangkan ide baru, menjadi sebuah inovasi yang berkembang dan sukses.

Saat ini kondisi entrepreneur di Indonesi hanya sekitar 3,47%, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara ASEAN seperti Malaysia yang sudah mencapai 4,74%. Ada beberapa penyebab mengapa dunia wirausaha atau entrepreneur sulit berkembang di Indonesia, salah satunya adalah pola pikir masyarakat Indonesia yang masih menganggap bahwa pekerjaan paling baik dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yaitu dengan menjadi pekerja kantoran, orang yang memiliki profesi (Dokter, Bidan, dll), daripada membangun sebuah usaha atau inovasi baru dan berwirausaha. Pemikiran seperti inilah yang menyebabkan dunia entrepreneurship sulit untuk berkembang dan bersaing dengan negara tetangga.

          Selain pola pikir masyarakat, sistem Pendidikan di Indonesia juga kurang dalam hal mengajarkan kewirausahaan sejak usia muda atau sejak di Pendidikan Sekolah Dasar. Selain itu, diikuti juga oleh pola pikir orang tua yang selalu ingin anaknya mendapatkan nilai tinggi dan mempunyai prestasi akademik bagus. Mereka menanamkan mindset pada anak  jika mendapatkan nilai akademik yang rendah akan sulit mendapatkan pekerjaan. Inilah yang menyebabkan banyak masyarakat yang mempunyai mental pegawai atau pekerja kantoran daripada berwirausaha.

Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa jiwa entrepreneurship di Indonesia masih sangat minim. Mulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan, sedikit sekali yang menanamkan jiwa entrepreneurship/kewirausahaan pada generasi muda.

Kemudian, menurut saya seorang entrepreneur memang bukanlah dilahirkan, tetapi dibentuk/diciptakan. Seseorang dapat menjadi entrepreneur apabila dia berhasil menjadi orang yang memiliki pikiran yang terbuka, berani mencoba hal baru, dan  mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya.

          Selain itu, saya akan mengulas tentang salah satu teori yang relevan dengan pernyataan saya bahwa “seorang entrepreneur itu diciptakan/dibentuk”. Teori yang dimaksud, adalah Teori stratifikasi sosial terbuka, yaitu pelapisan sosial terbuka, setiap anggota atau masyarakat memiliki kesempatan untuk naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut. Sehingga dengan adanya teori ini seorang entrepreneur dengan kemampuan yang dimilikinya dapat membuka suatu usaha/bisnis yang nantinya akan berkembang dan sukses, sehingga mampu membawa orang tersebut ke pelapisan sosial yang lebih tinggi.

    

        Contohnya : Kisah dari seorang pengusaha/pebisnis sukses, yaitu Chairul Tanjung. Sosok yang sangat menginspirasi dari kisahnya yang berasal dari keluarga sederhana dan mendapat julukan “Si Anak Singkong”. Dia mulai merintis bisnis/usaha kecil-kecilan sejak ia berada dibangku Pendidikan. Usaha yang ia jalani pernah mengalami kegagalan, tetapi sosok Chairul Tanjung tidak menyerah begitu saja. Dia berani bangkit kembali dan konsisten dengan keinginanya untuk menjadi seorang pebisnis sukses, hingga ia berhasil mendirikan sebuah perusahaan ternama CT Corp.

            Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi entrepreneur di Indonesia yang masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara ASEAN. Maka, seorang wirausaha/entrepreneur tidak hanya dilahirkan, tetapi harus dibentuk dengan mengikuti Pendidikan sejak usia muda, mengikuti berbagai pelatihan disertai dengan tekad yang kuat dan diikuti dengan peran orang tua yang menanamkan jiwa entrepreneurship/kewirausahaan kepada anak  sehingga bermental wirausaha daripada mental pegawai/karyawan kantoran.

            Saya sebagai mahasiswa aktif di sebuah perguruan tinggi swasta, merekomendasikan kampus Institut STIAMI, sebagai tempat yang  cocok untuk belajar dan mengembangkan jiwa entrepreneurship khususnya pada jurusan Administrasi Bisnis yang sudah banyak menghasilkan lulusan-lulusan terbaik dan kompeten.

        SEKIAN......     Stay Healthy, be Humble and don't forget to be happy See You💙....

Wassalamu'alaikum Wr.Wb:)


sumber :

https://communication.binus.ac.id/2019/01/18/problematika-meningkatkan-jumlah-entrepreneur-di-indonesia/

http://repositori.kemdikbud.go.id/19437/1/Kelas%20XI_Sosiologi_KD%203.3%20%282%29.pdf


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ERA TUNA & ERA VUCA.

PERAN LINGKUNGAN DALAM MENGELOLA SUATU BISNIS

PERLUKAH UMKM MEMBUAT MODEL BISNIS?